Budidaya Sawi Secara Organik

Budidaya Sawi Secara Organik


PENDAHULUAN
Di Indonesia ini memungkinkan dikembangkan tanaman sayur-sayuran yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia. Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran. Diantara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah caisim. Karena caisim ini sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkannya. Selain itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik.

JENIS-JENIS SAWI
Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma.

Sawi Putih (Brassica rugosa)
Brassica rugosa
Sawi putih (Brassica rapa convar. pekinensis; suku sawi-sawian atau Brassicaceae) dikenal sebagai sayuran olahan dalam masakan Tionghoa; karena itu disebut juga sawi cina. Disebut sawi putih karena daunnya yang cenderung kuning pucat dan tangkai daunnya putih.

Sawi Hijau (Brassica juncca)
Brassica juncca
Sawi hijau adalah varietas berdaun besar dan hidup di tanah kering dari tanaman yang sama ini rasanya agak tajam. Biasanya sawi hijau banyak dijadikan asinan untuk konsumsi penduduk golongan Cina.

Sawi Huma (Brassica juncea)
Brassica juncea
Ciri - ciri tanaman ini adalah suatu varietas berbatang panjang dan berdaun sempit. Tanaman ini tak tahan terhadap hujan, tak mudah diserang oleh ulat. Sawi ini berbulu dan rasanya tajam.

Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di lahan meliputi proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta pemeliharaan tanaman. Sawi dapat ditanam secara monokultur maupun tunmpangsari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain : bawang daun, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu. Berikut ini akan dibahas mengenai teknik budidaya sawi secara konvensional di lahan.

TEKNOLOGI BUDIDAYA
Benih
Kebutuhan benih 650 gr/ha. Jika benih diperoleh dari tanaman sendiri maka tanaman harus berumur di atas 70 hari dan penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.
Persemaian/Pembibitan
Sebelum benih disebar, direndam dengan laruta Previcur N dengan konsentrasi 0,1% selama ±2 jam. Selanjutnya benih disebar merata pada bedengan persemaian, dengan media semai setebal ±7 cm dan disiram. Media semai dibuat dari pupuk kandang dan tanah yang telah dihaluskan dengan perbandingan 1:1.
Benih yang telah disebar ditutup dengan media semai, selanjutnya ditutup dengan daun pisang atau karung goni selama 2 – 3 hari. Bedengan persemaian tersebut sebaiknya diberi naungan.
Persiapan Lahan
Lahan terlebi dahulu diolah sedalam 20-30 cm supaya gembur, setelah itu dibuat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan sebaiknya adalah 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan ±30 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomit.
Pemupukan
Pupuk dasar diberikan 3 hari sebelum tanam, berupa pupuk kotoran ayam dengan dosis 20.000kg/ha atau pupuk kompos organik hasil fermentasi (kotoran ayam yang telah di fermentasi) dengan dosis 4 kg/m2. Pada umur 2 minggu setelah tanam lakukan pemupukan susulan Urea 150kg/ha (15gr/m2). Agar pemberian pupuk lebih merata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara larikan di samping barisan tanaman, jika perlu tambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 10 dan 20 hari setelah tanam.
Penanaman
Bibit umur 2 - 3 minggu setelah semai, ditanam dalam lubang yang telah disediakan dengan jarak tanam 20x20 cm. Jika ada yang tidak tumbuh atau mati perlu penyulaman,
Kegiatan Tanam Sawi
Pemeliharaan
Pada musim kemarau atau di lahan kurang air perlu penyiraman tanaman. Penyiraman ini dilakukan dari awal sampai panen. Penyiangan dilakukan 2 kali atau disesuaikan dengan kondisi gulma. Bila perlu dilakukan penggemburan dan daun kubis (Plutella xylostella). Pengendalian dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan Diadegma semiclausuma sebagai parasitoid hama Plutella xylostella. Jika menggunakan pestisida, gunakan pestisida yang aman dan mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar pemilihan jenis, dosis, volume interval dan waktu aplikasinya.
Panen
Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada diatas tanah. Umur panen sawi ± 40 hari setelah tanam, sebaiknya terlebih dahulu dilihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun.
Panen Sawi
Pasca Panen
Tanaman yang baru dipanen, ditempatkan di tempat yang teduh agar tidak cepat layu dengan
cara diperciki air. Selanjutnya lakukan sortasi untuk memisahkan bagian pengguludan penyiangan. Bersamaan dengan tanaman yang tua, busuk atau sakit. Penyimpanan bisa menggunakan wadah.

Demikian artikel tentang Budidaya Sawi Secara Organik.
Jika Anda ingin meng-kopi-paste, mohon sertakan link sumber.

1 komentar:

Kami tantang para semua yang suka bermain judi online
dengan kemungkinan menang sangat besar.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
PIN BB : D61E3506
Whatsapp : +85598249684
L ine : Sinidomino
judi poker

Reply

Posting Komentar

Catatan:
Untuk menyisipkan video, gunakan tag URL YOUTUBE ANDA...
Untuk menyisipkan gambar, gunakan tag URL GAMBAR ANDA...
Untuk menyisipkan kode, gunakan tag KODE ANDA...
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan tag KODE ANDA...
Untuk menyisipkan catatan, gunakan tag CATATAN ANDA...
Untuk menciptakan efek tebal gunakan tag TEKS ANDA...

NB: Jika ingin menuliskan kode pada komentar harap gunakan Tool untuk mengkonversi kode tersebut agar kode bisa muncul dan jelas.

Jika ingin menuliskan komentar yang keluar dari topik pada artikel ini silahkan kehalaman OOT (out of topic) dengan menekan tombol OOT di bawah ini.

OOT