Membuat Komputer Anti Lelet

Tips mempercepat komputer ini pada prinsipnya adalah dengan melakukan perawatan rutin secara hardware maupun software, penggunaan aplikasi yang "ringan" dan tune-up sederhana pada beberapa pengaturan windows dengan tujuan mengurangi beban CPU dan RAM sehingga komputer yang kita gunakan akan bekerja lebih optimal.

Sebelum kita melakukan perubahan pengaturan (tune-up) untuk mempercepat kinerja komputer, ada baiknya kita melihat beberapa faktor dibawah ini yang bisa mengakibatkan kinerja komputer tidak optimal dan terus melambat, diantaranya adalah:

1. Mengabaikan Minimum Hardware Requirements,

Ketika menginstal  suatu aplikasi. Semua software / aplikasi mempunyai spesifikasi minimal hardware komputer yang diperlukan agar aplikasi tersebut dapat berjalan normal. Dan kita ingat itu adalah spesifikasi minimal. Jadi agar aplikasi tersebut bisa berjalan optimal spesifikasi komputer kita harus lebih tinggi dari system requirement aplikasi tersebut.

2. Overheating Komponen Hardware

Beberapa komponen hardware yang sering terjadi overheat adalah Processor, Mainboard, VGA Card dan Power Supply. Overheat pada komponen hardware tersebut biasanya terjadi  karena tidak optimalnya kerja system pendingin (misalnya fan Processor),  komputer ditempatkan di ruangan yang memang mempunyai temperature cukup tinggi atau bisa juga karena komputer dioperasikan 24 jam nonstop.

3. Live time

Hardware komputer juga tidak bisa melawan usia, terutama untuk komponen kapasitor pada mainboard dan hardisk. Secara umum komputer yang telah beroperasi diatas 5 tahun sudah saatnya diupgrade atau diganti dengan yang baru.

4. Terlalu banyak Software yang diinstall

banyak proses yang berjalan di background, terdapat virus, malware dan spyware yang memakan resource Processor dan Memory yang pada akhirnya dapat menyebabkan komputer kita terasa sangat lelet.

Setelah kita mengetahui beberapa penyebab umum komputer menjadi lambat, maka saatnya kita mempersiapkan  dan melakukan beberapa langkah tune up windows untuk mempercepat komputer kita.

a.   Ketahui spesifikasi komputer kita.

Jangan ragu untuk meng-upgrade komponen terutama untuk RAM yang masih dibawah 1 GB.  Apabila anda berminat membeli komputer baru, menurut saya spesifikasi minimal saat ini adalah komputer sekelas Intel Core 2 Duo 2 GHz atau lebih tinggi, RAM DDR2 2 Gb,  Hardisk SATA 250 GB dan 530 Watt Power Supply.

b.  Bersihkan komponen hardware, 

Buka casing CPU dan bersihkan debu yang menempelpada mainboard, fan dan peripheral lainya dengan menggunakan sikat halus dan vacum cleaner.

c.  Install-lah program yang benar - benar diperlukan.

Ada baiknya juga untuk menggunakan program alternatif yang mempunyai ukuran kecil dan tidak memakan banyak resource, diantaranya adalah:

   o Open Office,  untuk membuka dan mengedit dokumen
   o Foxit Reader, untuk membaca dokumen PDF
   o Opera Mini, untuk browsing  lebih cepat dan aman
   o 7 Zip untuk membuat dan membuka file kompresi
   o VLC Media Player untuk menjalankan file multimedia

d.  Bersihkan komputer dari virus, spyware dan malware dengan virus scanner seperti misalnya Norman Malware Cleaner, lalu install antivirus yang tidak memberatkan komputer, saya sendiri menggunakan avast free antivirus dan pastikan selalu update.

e.  Disable Automatic Update pada windows, sebagai gantinya download security update dan hotfix terbaru menggunakan Windows Update Downloader dari windows updates downloader.com


Windows Updates Downloader
Windows Updates Downloader

f.  Nonaktifkan / Disable Services Windows yang tidak digunakan,caranya adalah sebagai berikut:
   o Klik start – run – ketik: services.msc
   o Double klik pada service yang tidak dipakai, pada pilihan start up type pilih disable
  o Beberapa service windows yang biasanya tidak terpakai diantaranya : Alerter, Clipbook, Distributed Link Tracking Client, Fast User Switching, Help and Support , Indexing Service, IPSEC Services,  Netmeeting Remote Desktop Sharing,  Portable Media Serial Number,  Remote Desktop Help Session Manager, Remote Procedure Call Locator, Remote Registry, Remote Registry Service, Secondary Logon, Routing & Remote Access, Server,  SSDP Discovery Service , Telnet,  TCP/IP NetBIOS Helper,  Upload Manager, Universal Plug and Play Device Host, Wireless Zero Configuration (bagi yang tidak menggunakan wireless device).  Untuk komputer yang tidak terhubung kejaringan disable juga komputer Browser, Messenger, Windows Time .


Services.msc

g.  Matikan beberapa aplikasi yang berjalan otomatis saat windows startup. Saya menggunakan tools Start Up Control Panel untuk mengontrol program apa saja yang perlu atau tidak perlu di load saat windows start up. Download programnya di Softpedia, lalu jalankan dan disable beberapa service yang tidak diperlukan.


Startup Control Panel

h.    Matikan System Restore pada beberapa partisi atau keseluruhan drive. Selain dapat meningkatkan kecepatan windows, mendisable fitur ini akan menghindari  boomerang yang terjadi karena adanya virus yang bercokol di file-file restore point.
Caranya: klik kanan icon My komputer – klik Properties – klik tab System Restore – check  Turn off system restore


System Properties

Bersihkan desktop dari shortcut dan file yang tidak sering terpakai. Untuk menyimpan file data sebaiknya simpan di folder atau drive tersendiri. Gunakan wallpaper yang tidak memakan banyak resource memory atau gunakan saja background warna pada tampilan desktop.
Atur Visual Effects for Better Performance,
Caranya: klik kanan My komputer – klik Properties – klik tab Advance – pada menu Performance pilih setting, pada tab visual effect pilih Adjust for best Performance.


Performance Options

Bersihkan temporary file yang ada dilokasi C:Documents and Settings - nama user-Local Settings-Temp dan C:Windows-Temp

Jalankan Disk Cleanup Wizard untuk meng-compress old file dan membersihkan file-file yang tidak diperlukan. Caranya: klik startrun – ketik : cleanmgr atau tekan tombol logo Windows + R lalu ketikkan cleanmgr


Disk Cleanup

Jalankan Disk Defragmenter secara teratur untuk merapikan kembali data-data yang tersimpan pada hardisk. Caranya: klik start – run – ketik : dfrg.msc


Disk Defragment

Jalankan tools Checkdisk untuk memastikan struktur file dan directory pada hardisk bebas dari error.

Check Automatically fix file system errors dan Scan for and attempt recovery of bad sector
Tools Checkdisk Windows

Demikianlah artikel tentang Membuat Komputer Anti Lelet. Semoga bermanfaat …Be right back


Belajar Windows 7

Windows 7 CoverSelamat pagi sahabat blogger semuanya.
Sehubungan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, terutama dalam dunia komputer, kali ini saya ingin berbagi Ebook Belajar Windows 7.
      Ebook ini karya dari Rich Robinson. Yaitu penulis dan pencipta Windows Guides, Windows Forums, dan MyWindowsPC. Rich adalah seorang MVP Microsoft dalam kategori Desktop Experience dan penulis Windows Vista – The Pocket Guide dan Windows Vista – Customization Manual.
      Dengan ebook ini, Anda dapat belajar tentang WIndows 7. Mulai dari Pengenalan, Penggunaan Program, Proteksi, Backup dan Restore serta banyak lagi lainnya. Walaupun sudah banyak beredar di dunia maya tentang informasi seputar Windows 7, tentunya masih ada kendala yang dapat membantu anda dalam memandu Anda belajar secara tuntas.
Berikut ini adalah daftar isi dari

Ebook Belajar Windows 7

.
Daftar Isi

Perkenalan
Kaidah Penggunaan
Bantuan Tambahan
1 Persiapan
   1.1 Kebutuhan Sistem Windows 7
   1.2 Windows 7 Versi yang Mana?
   1.2.1 Membeli Salinan Windows 7
   1.3 Windows 7 32 atau 64-bit?
      1.3.1 Apa Kelebihan Windows 7 64-Bit?
      1.3.2 Seberapa Mainstreamkah 64 bit itu?
      1.3.3 Adakah Peningkatan Performa?
   1.4 Menginstal Windows 7
      1.4.1 Upgrade ke Windows 7 dari Vista
      1.4.2 Menginstal Windows 7 sebagai Virtual Machine
            1.4.2.2 Menginstal Windows 7 sebagai VM
      1.4.3 Dual Boot Windows XP/Vista dengan Windows 7
      1.4.4 Menginstal Windows dari Awal
   1.5 Menggunakan Mode Virtual XP
      1.5.1 Kebutuhan untuk mode XP
      1.5.2 Fitur-Fitur Windows Virtual PC untuk Mode Windows XP
      1.5.3 Menginstal dan Menggunakan Mode Virtual XP
   1.6 Transfer File-File dari PC Lama Anda
   1.7 Tentang Windows Registry
      1.7.1 Apa Itu Windows Registry?
      1.7.2 Mengakses Windows Registry Editor
      1.7.3 Menambhkan Key atau Value
      1.7.4 Membackup Registry
   1.8 Tentang Group Policy Editor
      1.8.1 Mengakses Group Policy Editor
      1.8.2 Bekerja dengan Group Policy Editor
   1.9 Anda Siap untuk Memulai
2 Membackup Data
   2.1 Backup and Restore
      2.1.1 Membuka Backup and Restore
      2.1.2 Memback up File-File Anda
      2.1.3 Merestore File-File Anda
   2.2 Membackup dan Merestore Registry
      2.2.1 Memback up Registry
      2.2.2 Merestore Registry
   2.3 Membuat System Recovery Disc
   2.4 Mengembalikan Data yang Hilang pada Drive
3 Keamanan
   3.1 Memilih Program Anti-virus
   3.2 Software Anti-spyware
   3.3 Firewall
   3.4 Menambahkan Take Ownership pada Context Menu
   3.5 Mengenkripsi Data USB Drive
      3.5.1 Download TrueCrypt
      3.5.2 Mengenkripsi sebagian dari USB drive
      3.5.3 Memeriksa Apakah Drive Terenkripsi Bekerja
   3.6 Melindungi Data dalam Kontainer Tersembunyi
   3.7 Memaksimalkan Privasi: Memblokir Iklan Browser
      3.7.1 Internet Explorer 8
      3.7.2 Mozilla Firefox
      3.7.3 Google Chrome
      3.7.4 Opera
      3.7.5 Safari
   3.8 Memaksimalkan Privasi: Windows Media Player 11
      3.5.1 Mengonfigurasi Privasi Saat Mengatur WMP11 untuk Pertama Kalinya
      3.5.2 Mengonfigurasi Privasi setelah WMP11 Diatur
4 Fitur-Fitur Baru Windows 7
   4.1 Libraries
   4.2 AeroSnap dan AeroPeek
      4.2.1 AeroSnap
      4.2.2 AeroPeek
   4.3 Pencarian Tergabung
   4.4 Perbaikan dalam User Account Control
   4.5 BitLocker To Go dan Biometric
      4.5.1 BitLocker To Go
      4.5.2 BitLocker Biometric
   4.6 Windows HomeGroup
      4.6.1 Membuat HomeGroup
      4.6.2 Menggabungkan HomeGroup dengan PC Lain
      4.6.3 Mengakses File Shared pada HomeGroup
   4.7 Device Stage
   4.8 Action Center
      4.8.1 Action Center – Security
      4.8.2 Action Center – Maintenance
      4.8.3 Action Center – Troubleshooting
   4.9 Internet Explorer 8
      4.9.1 Mengonfigurasi IE8 saat Pertama Kali
      4.9.2 Web Slices
      4.9.3 Accelerators
      4.9.4 Quick Tabs
      4.9.5 Peningkatan Pencarian
      4.9.6 InPrivate Browsing
      4.9.7 Automatic Crash Recovery
   4.10 Lokasi Geografis
   4.11 Kesimpulan
5 Perawatan dan Pengelolaan Sistem
   5.1 Menghapus File Temporary secara Otomatis
      5.1.1 Membuat File Batch
      5.1.2 Mengotomatiskan Proses
   5.2 Membersihkan Windows
   5.3 Menghapus Daftar pada Add/Remove Programs
   5.4 Menghapus Software yang Tidak Diinginkan
   5.5 Disable File-File Memory Dump dan Menghemat Ruang HDD
   5.6 Menyusutkan/Memperluas sebuah Partisi pada Hard Drive
   5.7 Jadwalkan Defragmentasi
      5.9.1 Apa Arti “Defragment”?
      5.9.2 Membuat Jadwal Defragmentasi
   5.8 Mengatur Update Otomatis
6 Meningkatkan Kinerja
   6.1 Mengurangi Waktu Booting
      6.1.1 Menggunakan Startup Delayer untuk Mengurangi Waktu Booting
   6.2 Menilai dan Meningkatkan Kinerja Komputer
   6.3 Meningkatkan Kinerja Disk SATA
   6.4 Mempercepat Hard Drives Eksternal
   6.5 Menggunakan ReadyBoost untuk Mempercepat Program
      6.5.1 Apa itu ReadyBoost?
      6.5.2 Bagaimana ReadyBoost Bekerja?
      6.5.3 Apa yang Dibutuhkan untuk ReadyBoost?
      6.5.4 Bagaimana Membuat ReadyBoost Bisa Bekerja?
   6.6 Mempercepat Shut Down Windows
   6.7 Menjalankan Tool Memory Diagnostic
7 Mengkustomisasi Start Menu dan Desktop
   7.1 Mengkustomisasi Start Menu
      7.1.1 Mengkustomisasi Panel Ruas Kanan
      7.1.2 Mengkustomisasi Daftar Program
   7.2 Mengubah Aksi Tombol Power Start Menu
   7.3 Mengubah Gambar Akun
   7.4 Mengkustomisasi Ikon Desktop
   7.5 Menghilangkan Shortcut Overlay Ikon
   7.6 Mengkustomisasi Mouse
      7.6.1 Mengatur Tombol Mouse
      7.6.2 Mengatur Opsi Pointer Mouse
      7.6.3 Mengatur Opsi Scroll Wheel
   7.7 Menambahkan Dock Gaya OS X pada Desktop
   7.8 Mengkustomisasi Taskbar
      7.8.1 Memindahkan Taskbar
      7.8.2 Mengubah ukuran Taskbar
      7.8.3 Menyembunyikan Taskbar Secara Otomatis
   7.9 Memunculkan Toolbar Quick Launch
   7.10 Menambahkan Jam Ekstra
8 Wallpaper, Theme, dan Screensaver
   8.1 Mengubah Wallpaper Desktop
   8.2 Membuat Wallpaper Lebih Fungsional
   8.3 Menshuffle Background Desktop
   8.4 Mengaktifkan Tema Regional Tersembunyi
   8.5 Dapatkan Lebih Banyak Tema
   8.6 Menyimpan Setting sebagai Tema
   8.7 Memilih Screensaver
   8.8 Screensaver yang Disarankan
      8.8.1 Screensaver Slideshow Foto/Video
      8.8.2 Screensaver Lain yang Disarankan
9 Mengkustomisasi Windows Explorer
   9.1 Mengatur Tampilan untuk Semua Folder
   9.2 Membuat Shortcut ke Folder Biasa
      9.2.1 Menambah Shortcut ke Menu Shortcut
      9.2.2 Menghapus Shortcut dari Menu Shortcut
   9.3 Menyeleksi Berbagai File dengan Kotak Cek
   9.4 Mengkustomisasi Ikon Folder
   9.5 Mengatur Default AutoPlay
10 Bekerja dengan Efisien
     10.1 Tombol Shortcut Windows 7
     10.2 Tombol Shortcut Umum Windows
          10.2.1 Satu Tombol
          10.2.2 Shortcut Tombol Ctrl
          10.2.3 Shortcut Tombol Shift
          10.2.4 Shortcut Tombol Alt
     10.3 Tombol Shortcut Windows Photo Gallery
          10.3.1 Tombol Shortcut Umum
          10.3.2 Tombol Shortcut Saat Bekerja dengan Video
     10.4 Tombol Shortcut Microsoft Word
     10.5 Tombol Shortcut Remote Desktop
     10.6 Perintah Windows yang Berguna
          10.6.1 Kontrol Lingkungan Windows
          10.6.2 Console, Program dan lain-lain
     10.7 Perintah Shell Folder Windows
          10.7.1 Folder Pribadi
          10.7.2 Folder User
          10.7.3 Folder System
          10.7.4 Aplikasi
          10.7.5 Internet Explorer
     10.8 Menyinkronkan Jam Sistem dengan Waktu Internet
11 Mengatur File-File
     11.1 Memindahkan File-File dari Desktop Secara Otomatis
     11.2 Menggunakan Konvensi Penamaan untuk Mengatur Data
     11.3 Batch Rename File-File
          11.3.1 Fitur-Fitur D-FileMU
     11.4 Relokasi Folder Data Pribadi
     11.5 Mengatur Indeks Pencarian
     11.6 Mengindeks Isi File Zip pada Pencarian
     11.7 Scan Drive untuk Mencari File-File Duplikat
          11.7.1 Fitur-Fitur Easy Duplicate Finder

Lampiran
   Lampiran A: Sejarah Versi Buku
   Lampiran B: Hubungi Saya
   Lampiran C: Membuat System Restore Point
         Membuat System Restore Point
         Mengembalikan ke Restore Point Sebelumnya
   Lampiran D: Membuka Windows Registry Editor
   Lampiran E: Membackup Registry Windows
   Lampiran F: Membakar Data ke CD/DVD/Bluray
   Lampiran G: Membakar Image ISO ke Disk
         Membakar ISO ke Disk dalam Windows XP atau Vista
         Membakar ISO ke Disk dalam Windows 7
   Lampiran H: Boot dari CD atau DVD
   Lampiran I: Membuat Partisi dengan GParted
   Lampiran J: Mengubah Program Default untuk Menangani Tipe File

Demikian itu daftar isi Ebook Belajar Windows 7. Silakan jika Anda ingin membaca atau mengunduh Ebooknya.
Password [Bila Diperlukan] : mintywhiteBooks

Sekian informasi kali ini mengenai belajar windows 7. Dikesempatan berikutnya, kita akan berjumpa lagi dengan ebook lain. Terimakasih sudah mengunjungi SnD-Computer Blog.

Membuat Bootable Flashdisk dengan Power ISO

Assalaamu’alaikum para Blogger.
Bagaimana kabar Anda? Semoga dalam keadaan baik semuanya.
Pernahkah dalam fikiran Anda terlintas untuk membuat Bootable dari Flashdisk sebagai sarana untuk menginstall windows pada komputer?

Meskipun telah banyak artikel yang membahas tentang cara membuat Bootable Flashdisk, namun tidak ada salahnya jika saya share tentang cara membuat Bootable Flashdisk. Namun kali ini saya akan share tentang cara membuat Bootable flashdisk dengan cara yang sangat mudah menggunakan Aplikasi Power ISO.

Kegunaan software ini cukup banyak diantaranya:
1.   Membuat file ISO dari media CD/DVD maupun dari file installer
2.   Memburn file ISO ke CD/DVD
3.   Copy CD/DVD/BD Disk
4.   Membuat Audio CD Image, Video CD Image dan Super Video Image
5.   Membuat Bootable dari Flashdirk / USB Drive
6.   Dan masih banyak lagi kegunaan lainnya

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuat Bootable Flashdisk dengan Power ISO:
1.   Jalankan Aplikasi Power Iso yang sudah terinstall di komputer Anda, dengan cara Klik Kanan – kemudian klik Rus as Administrator.
2.   Perhatikan menu pada Power ISO, Klik Tools – Klik Create Bootable USB Drive. Akan
      tampil jendela seperti berikut:

Membuat Bootable Flashdisk
Membuat Bootable Flashdisk dengan Power ISO

3.   Pada Source Image File, Klik tombol yang Saya tandai seperti gambar di atas untuk
      memilih file installer windows (Dalam bentuk ISO).
4.   Pilih File ISO Anda, kemudian Klik Open
5.   Pada Destination USB Drive, pilih USB Anda, jika anda menancapkan dua flashdisk
      pada komputer Anda
6.   Pada Write Method, Pilih USB - HDD
7.   Kemudian Klik Start, dan tunggu hingga proses selesai.

Proses Pembuatan Bootable

Bagaimana sahabat Blogger? Sangat mudah bukan caranya… Hanya dengan satu Aplikasi, bisa sangat bermanfaat untuk sebuah karya.
Demikian tentang cara Membuat Bootable Flashdisk dengan Power ISO.
Dijamin 100% Work.
Mengenai artikel lainnya seputar power ISO, dapat and abaca pada artikel berikutnya.
Selamat mencoba dan Semoga berhasil…

Membuat File ISO dengan Power ISO


Seputar Power ISO, kali ini saya akan share tentang cara membuat file ISO dengan Power ISO. Meskipun sudah banyak dari sahabat Blogger yang sudah membahas tentang cara membuat file ISO, namun saya rasa tidak ada salahnya, jika artikel ini saya tulis.

Berikut ini adalah langkah kerjanya:

1.  Pilih file installer yang ingin Anda jadikan file ISO.
2.  Klik Kanan file, pada Power ISO, pilih Add to image file…
3.  Akan Muncul Tampilan seperti di bawah ini:

Pemilihan file dan jenis file sebelum proses pengcorversian ke ISO File
Membuat File ISO dengan Power ISO

4.  Pilih format .iso file dan Tentukan hasil konversi atau Output file-nya, kemudian klik 
     save, dan klik Ok
5.  Tunggu hingga proses selesai.

Proses Conversi File ke ISO File

6.  Jika sudah selesai, Close Aplikasi Power Iso Anda


Demikian cara membuat file ISO dengan Power ISO. Semoga bermanfaat.
Baca juga  artikel sebelumnya tentang Cara Membuat Bootable Flashdisk Menggunakan Power ISO.

Sekian artikel kali ini, semoga bisa bermanfaat.

Memperbaiki Hardisk Bad Sector

Bad Sector atau Bad Block adalah istilah yang digunakan untuk menyebut area yang rusak pada hardisk. Bad Sector pada hardisk ini secara umum terdapat 2 macam, yaitu bad sektor secara fisik dan bad sektor secara software. Bad sector secara fisik terjadi karena adanya kerusakan pada bagian plate hardisk yang bisa terjadi karena hardisk terkena debu, hardisk terjatuh, terkena benturan keras dan sebagainya. Sedangkan bad sector secara software bisa terjadi ketika hardisk sedang sibuk tiba-tiba komputer mati, misalnya karena mati listrik.Terdapat beberapa tools aplikasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi hardisk yang mengalami bad sector secara software diantaranya sebagai berikut:

Part of Harddisk

Memperbaiki Hardisk Bad Sector dengan HDD Low Level Format Tool 
Progam Low level Format adalah utility yang berfungsi untuk menghapus seluruh informasi baik partisi, data didalam hardisk serta informasi bad sektor. Setelah menjalankan low level format maka kondisi hardisk akan benar-benar bersih seperti kondisi pertama kali digunakan. Jadi sebelumnya  pastikan data yang diperlukan di-backup terlebih dahulu. Melihat fungsinya itu, maka selain digunakan untuk memperbaiki bad sektor, tool low level format bisa kita gunakan untuk membersihkan data-data yang sangat pribadi atau rahasia secara permanen.

Berikut adalah langkah-langkah untuk menggunakan HDD Low Level Format Tool:
1. Download program HDD Low Level Format di http://hddguru.com/software/HDD-LLF-Low-Level-Format-Tool/.
2. Install dan jalankan program HDD Low Level Format tools sehingga muncul tampilan seperti dibawah :
clip_image002

3. Pilih hardisk yang akan di-format, kemudian klik Continue..
4. Klik tab LOW-LEVEL FORMAT, klik FORMAT THIS DEVICE 
5. Tunggu sampai selesai, dan bisaanya prosesnya akan memakan waktu cukup lama jadi luangkanlah waktu yang cukup.

Selain untuk hardisk (SATA, IDE atau SCSI), HDD Low Level Format Tool bisa juga untuk memformat Flashdisk, Flash Card dan sejenisnya. 

Memperbaiki Hardisk Bad Sector dengan Bad Block Recovery Softwares dari Vendor Hardisk
Beberapa vendor hardisk mengeluarkan software / tool diagnostic untuk melakukan analisa dan maintenance hardisk, diantaranya adalah : 
1. Seagate's Seatools for Windows dan Seagate's Seatools for DOS
 
clip_image005

Diagnostic Tools dari Seagate yang dapat digunakan untuk hardisk merek Seagate, Maxtor ataupun hardisk dari vendor lain, dapat di download disini untuk Versi DOS dan Versi WINDOWS
Untuk Panduannya bisa Anda baca ebook Sea Tools DOS Guide dan Sea Tools Windows Guide

2. Western Digital Data Lifeguard Diagnostics
 
clip_image006

Merupakan tools untuk maintenance dan repair hardisk, khusus untuk Hardisk dari Western Digital dapat Anda download di:

Alangkah baiknya sebelum hardisk kita bermasalah, kita monitor dan cek kesehatan hardisk secara rutin. Bila perlu, Anda juga bisa melakukan benchmark hardisk dengan HD Tune untuk memeriksa kinerja hardisk saat ini.

Tips Merawat Processor


Peran Processor bisa di ibaratkan "otak" dari sebuah system komputer. Setiap program atau aplikasi yang dijalankan seperti misalnya microsoft word, game, video dan semua aplikasi lainnya akan membutuhkan Processor sebagai tempat mengolah datanya. Dengan perannya sebagai pusat pengolah data tersebut maka tidak heran apabila Processor sangat berpengaruh terhadap kinerja komputer. Saat computer kita mengalami kerusakan seperti lambat, hang atau ung-lag, salah satu penyebabnya bisa dikarenakan karena Processor mengalami gangguan seperti overheating atau kerusakan lainnya.
clip_image002

Dengan fungsinya yang vital dan harganya juga yang relatif paling mahal diantara komponen hardware komputer yang lain, maka sudah sewajarnya apabila kita melakukan tindakan preventif untuk mencegah kerusakan Processor ini. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk merawat Processor. 

Mencegah Overheat Processor
Saat komputer sedang aktif, maka temperature dari Processor ini bisa sangat tinggi. Apabila batas maksimal temperature ini terlewati akan menyebabkan Processor mengalami overheat. Untuk mencegah overheat ini, lakukan beberapa langkah berikut:
clip_image004
  1. Menggunakan Fan dan Heatsink Processor (CPU Cooler) dengan kualitas bagus.
    Sebagai alat utama yang berfungsi mendinginkan Processor, maka kita harus memilih untuk menggunakan tipe fan dan heatsink dengan kualitas yang bagus. Gambar diatas adalah contoh fan dan heatsink standard untuk tipe Processor socket LGA775
  2. Menggunakan Thermal Paste dengan kualitas bagus.
    Thermal paste digunakan sebagai media perantara antara Processor dengan Heatsink (logam pendingin). Semakin baik kualitas dari thermal paste ini, maka panas dari Processor akan semakin cepat terbuang ke logam heatsink. Apabila Anda membeli paket CPU Cooler original, thermal paste ini sudah menempel pada bagian heatsink tersebut. Namun apabila thermal paste sudah lama digunakan, biasanya thermal paste ini akan mengering, sehingga kita harus membersihkannya dan menggantinya dengan yang baru. Penggunaan thermal paste ini cukup dikeluarkan sebesar kacang ijo saja dan di ratakan tipis-tipis. Hindari pemakaian odol sebagai pengganti thermal paste. Karena setelah odol kering justru akan menghambat proses penyerapan panas ini.

clip_image006
  1. Menambahkan kipas (exhaust fan) di belakang CPU.
    Hal ini bisa dilakukan dengan memasang kipas tambahan pada casing CPU sehingga udara panas dari Processor akan terhisap keluar. Ada beberapa yang perlu kita perhatikan untuk menjaga atau mencegah Processor dari Overheating ini, diantaranya adalah membuat sirkulasi udara didalam CPU agar berjalan lancar.
  2. Merapikan kabel - kabel dalam casing CPU.
  3. Menempatkan CPU di ruangan yang dingin


Merawat Processor 
1.  Membersihkan Processor
Membersihkan Processor ini bisa dilakukan beberapa bulan sekali atau tergantung dari cepat lambatnya debu-debu menempel pada bagian Processor ini. Bagian yang dibersihkan dari Processor ini biasanya adalah pada bagian heatsink dan kipas-nya saja sudah cukup. 
Untuk membersihkan kipas dan heatsink ini, pertama lepaskan dulu kipas dan heatsink dari dudukan Processor, dengan memutar sekrup atau pengait heatsink dengan motherboard. Kemudian kita pisahkan heatsink dan kipas, lalu bersihkan dengan kuas, Apabila debu sudah menempel pada kipas, maka bisa kita lap dengan kain basah atau untuk heatsink bisa dicuci sekalian. Sesudah dibersihkan lalu heatsink dan kipas dikeringkan sampai kering benar. Hati-hati jangan sampai masih ada air yang tersisa karena bisa menyebabkan konsleting. Langkah terakhir adalah satukan kembali kipas dan heatsink, kemudian pasangkan pada dudukan Processor. Jangan lupa untuk mengoleskan Heatsink Compound.

2. Pantau suhu Processor dengan Software
Agar dapat mengawasi temperature Processor secara real time, kita bisa menggunakan software seperti HWMonitor. Software ini tersedia dalam bentuk installer dan Portabel. Atau bisa juga menggunakan Si Software Sandra. Saya menyarankan untuk mendownload versi portabelnya saja sehingga tidak perlu di instal.
Demikian tips sederhana tentang cara merawat Processor. Pada dasarnya merawat Processor adalah dengan menjaganya agar tidak terjadi overheating. Untuk Anda yang punya tips tentang cara merawat Processor yang lain, silahkan di share.

Cara Memperbaiki Hardisk

Komputer sering mengalami error??? Hal ini sudah biasa terjadi, dan sudah banyak orang atau penggunanya mengalami hal semacam ini.

Salah satu penyebab dari komputer hang, sering restart sendiri dan terjadinya tampilan bluescreen adalah terdapatnya masalah / kerusakan pada hardisk komputer. Kerusakan pada hardisk ini diantaranya disebabkan karena sering dimatikannya komputer tanpa perintah shutdown dan karena gangguan pada aliran listrik seperti matinya listrik secara tiba-tiba atau terjadinya lonjakan pada tegangan listrik seperti yang biasa terjadi ketika adanya petir saat hujan. Selain itu faktor usia (lifetime) dari hardisk itu sendiri juga merupakan hal yang dapat mempengaruhi performa dari hardisk. Dalam materi ini akan dibahas Cara Memperbaiki Hardisk menggunakan Perintah Checkdisk / CHKDSK.EXE.
clip_image002
Checkdisk merupakan tool bawaan Windows yang dapat kita gunakan untuk menguji dan memperbaiki kondisi hardisk. Menjalankan perintah Checkdisk secara rutin juga merupakan salah satu cara untuk merawat dan meningkatkan kinerja komputer.  Umumnya cukup dengan perintah Checkdisk / CHKDSK ini kita sudah dapat memperbaiki keruksakan pada hardisk seperti bad sector, lost clusters, cross-linked files, dan directory errors. Perintah Checkdisk dapat kitajalankan dengan 2 cara yaitu lewat Command Promt (CMD) dan lewat My Computer atau Windows Explorer.
Menjalankan perintah CHKDSK pada Command Prompt.
  1. Pada tampilan Command Prompt ketik perintah: CHKDSK D:
  2. Perintah tersebut akan menjalankan CHKDSK pada Drive D dalam mode read-only.
  3. Ketikkan perintah: CHKDSK D:/F
  4. Perintah tersebut digunakan untuk merepair error tanpa melakukan scanning bad sector.
  5. Ketikkan perintah: CHKDSK D:/R
  6. Perintah tersebut digunakan untuk merepair error, menemukan bad sector dan me-recover data.
  7. Apabila ingin menampilkan option apasaja yang bias kita lakukan ketikan saja perintah help dengan cara ketik perintah :CHKDSK /?
clip_image004



Menjalankanperintah CHKDSK pada My Computer atau Window Explorer.
  • Buka Windows Explorer, atau My Computer.
  • Klik kanan pada hardisk yang akan di-cek, klik Properties.
  • Klik tab Tools, pada pilihan Error Checking klik Check Now..
  • Jendela Check disk option akan tampil.

clip_image006

o Untuk menjalankan Chkdsk pada mode read-only mode, klik Start.
o Untuk merepair error pada file system, check Automatically fix file system errors,
o Untuk merepair error, menemukan bad sector dan me-recover data pilih Scan for and attempt recovery of bad sectors,
o Anda juga dapat mencentang kedua pilihan tersebut apabila diperlukan.

Apabila muncul pesan : “Chkdsk cannot run because the volume is in use by another process.  Chkdsk may run if this volume is dismounted first. ALL OPENED HANDLES TO THIS VOLUME WOULD THEN BE INVALID. Would you like to force a dismount on this volume? (Y/N) ketik Y dan Enter.

Apabila muncul pesan:  “Chkdsk cannot run because the volume is in use by another process. Would you like to schedule this volume to be checked the next time the system restarts? (Y/N) Ketik Y, dan ENTER lalu restart komputer untuk menjalankan Scan disk.
Untuk memperbaiki hardisk menggunakan utility Checkdisk / perintah CHKDSK ini ada beberapa metode yang bias kita lakukan, yaitu:
  1. Apabila computer masih bisa booting dan login ke windows maka kedua cara untuk menjalankan CHKDSK.EXE tersebut diatas (melalui command prompt maupun Windows Explorer) dapat kita lakukan.
  2. Apabila Hardisk tidak bisa booting, maka Anda harus mengambil hardisk tersebut dan memasangnya  pada komputer yang lain, baru kemudian menjalankan perintah Checkdisk / CHKDSK.
  3. Menggunakan CD Setup Windows dan jalankan perintah CHKDSK melalui Menu Recovery Console.
  4. Menggunakan CD UBCD4WIN. Caranya klik Start - Program - Disk Tools - Diagnostic, klik Check Disk.

Memperbaiki Komputer Blue Screen

 
“Blue Screen Of Death (BSOD)” terjadi karena adanya critical error pada Sistem Operasi Windows yang menyebabkan semua aplikasi yang sedang berjalan terpaksa harus dihentikan. Dalam materi ini akan dibahas cara memperbaiki komputer yang mengalami Blue Screen.
Tips Cara Memperbaiki Blue Screen of Death pada Komputer :
1. Periksa Kondisi Komputer Secara Umum
Sebelum melakukan troubleshooting lebih lanjut, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa kondisi komputer secara umum, diantaranya adalah :
clip_image002
  1. Periksa kebersihan didalam Casing CPU. Bersihkan debu dan kotoran lainnya bisa dengan kuas dan vacum cleaner.
  2. Periksa kondisi suhu setiap komponen seperti Power Supply ( pastikan fan berputar secara normal), VGA Card dan Heatsink Processor.
  3. Pastikan berbagai komponen (seperti RAM, VGA Card, konektor IDE / SATA, konektor Power Supply, dll) sudah terpasang dengan benar.
  4. Bila Anda baru saja memasang komponen hardware baru (misal VGA Card), lepas dulu dan coba jalankan komputer.
2. Gunakan Mode “Safe Mode
Langkah selanjutnya adalah menjalankan Windows dalam Mode "Safe Mode" yang merupakan salah satu pilihan pada menu Advance Boot Option Windows 7, yaitu dengan menekan berulang-ulang tombol F8 pada saat system akan melakukan startup. Setelah Windows berhasil masuk ke Safe Mode, lakukan beberapa troubleshooting berikut:
  1. Bersihkan hardisk dari antivirus, malware & spyware dengan cara menjalankan program virus scanner ,misalnya Norman Anti Mallware.
  2. Uninstall Driver yang bermasalah, caranya dengan masuk ke jendela Komputer Management klik Device Manager dan carilah komponen yang ada tanda serunya, atau driver komponen yang baru saja diinstall atau diupdate.
  3. Bila perlu uninstall dulu program antivirus yang terpasang, bila kondisi komputer sudah normal bisa diinstall lagi dan pastikan database engine-nya selalu up to date.
  4. Kita juga bisa menggunakan utility “System Restore” untuk mengembalikan setingan komputer kekondisi sebelumnya. Caranya klik Start, All Program , Accessories, System Tools, System Restore.
3. Periksa Kondisi Hardisk
Kondisi hardisk yang bad juga bisa mengakibatkan terjadinya BlueScreen, oleh karena itu periksalah kondisi hardisk dengan menjalankan perintah Checkdisk. Untuk pencegahan ada baiknya menggunakan beberapa aplikasi untuk mengecek kondisi hardisk. Jalankan juga program Defragmentasi untuk memastikan hardisk bekerja secara optimal.
4. Periksa Kondisi Memori / RAM
Periksa kondisi Memori / RAM, pastikan sudah terpasang dengan benar, dan jalankan program utuk memeriksa kondisi Memori misalnya “Windows Memory Diagnostic”.
5. Repair Sistem Operasi Windows.
Blue Screen juga bisa terjadi karena ada beberapa file Windows yang corrupt. Untuk mengatasinya cara yang paling mudah adalah dengan melakukan Repair pada system operasi Windows.
6. Gunakanlah Tools untuk menganalisa Penyebab Terjadinya BlueScreen.
Carilah Dump File pada hardisk komputer yang mengalami Blue Screen, bisaanya di C:\WINDOWS\Minidump lalu copy ke komputer Anda dan jalankan aplikasi Who Crashed atau Blue Screen View yang merupakan program untuk mencari peyebab BlueScreen.














Memperbaiki Komputer Sering Restart

 
Diantara beberapa masalah atau kerusakan yang sering terjadi pada sebuah computer adalah kondisi dimana komputer sering restart sendiri. Beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan komputer sering restart sendiri, diantaranya adalah:
1. Komputer sering restart karena Processor kepanasan
Processor yang kepanasan (overheat) adalah salah satu penyebab utama komputer sering restart sendiri. Untuk mengecek terjadinya overheat pada Processor dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:
  1. Melihat kondisi temperature pada menu Hardware Monitor di BIOS
  2. Menggunakan program monitoring temperature seperti misalnya CPUID Hardware Monitor
  3. Mengecek secara manual yaitu dengan membuka casing CPU dan meraba sendiri temperature pada bagian Pendingin (Cooler) Processor.
Penyebab utama dari Processor yang kepanasan ini juga terdapat beberapa hal:
  1. Kondisi kipas angin (fan) yang terdapat pada pendingin Processor yang sudah tidak optimal (misalnya macet karena debu)
  2. Menumpuknya debu pada sirip-sirip Pendingin Processor, ini adalah hal yang sering terjadi terutama apabila ruangan tempat penyimpanan komputer berdebu.
  3. Sudah keringnya atau bahkan tidak adanya thermal paste yang merekatkan antara Processor dan Pendinginnya.
  4. Kondisi ruangan tempat penyimpanan komputer yang memang panas.
Untuk mengatasi computer sering restart karena Procesor kepanasan (overheat) ini Kita bisa melakukan beberapa hal diantaranya:
  1. Rutin membersihkan debu yang terdapat dalam Casing CPU dan Pendingin Processor. Hal ini bisa dilakukan menggunakan kuas cat yang bersih dan vacum cleaner kecil.
  2. Menggunakan thermal paste sebagai penghubung yang merekatkan bagian Processor dan Pendingin. Untuk thermal paste yang sudah kering sebaiknya diganti.
  3. Menyimpan komputer diruangan yang tidak terlalu panas. Apabila menyimpan komputer di ruangan yang cukup panas, sebaiknya lengkapi casing CPU dengan kipas angin tambahan.
  4. Menggunakan program monitoring temperature seperti misalnya CPUID Hardware Monitor http://www.cpuid.com/softwares/hwmonitor.html untuk mengetahui secara dini kondisi overheat pada Processor. Screen shootnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
clip_image001



2. Komputer sering restart karena Power Supply yang kekurangan daya
Penyebab kedua komputer sering restart adalah kurangnya daya atau sudah tidak optimalnya bagian Power Supply yang mensupply daya pada CPU. Hal ini bisa terjadi misalnya karena macetnya atau matinya Kipas angin (fan) yang terdapat pada power supply, sehingga terjadi overheat pada komponen Power Supply itu sendiri.
3. Komputer sering restart karena VGA Card rusak
Komputer sering restart sendiri juga bisa terjadi karena rusaknya bagian VGA Card yang terpasang pada slot AGP atau PCI. Biasanya VGA Card yang rusak akan terasa cepat panas pada bagian pendinginnya, selain itu tampilan gambar pada layar monitorpun menjadi rusak.
4. Komputer sering restart karena Hardisk bad sector
Sebuah hardisk yang rusak atau bahkan terdapat bad sector didalamnya dapat menjadi penyebab komputer menjadi hang, muncul pesan bluescreen of deadth atau komputer tidak bisa booting dan me-restart terus. Untuk mencegah keruksakan sekaligus memperbaiki hardisk tersebut kita bias menjalankan program scandisk /checkdisk, men-defrag hardisk secara teratur dan pastikan selalu mematikan computer dengan menekan tombol shutdown.
5. Komputer sering restart karena RAM rusak
RAM yang rusak juga bisa menyebabkan komputer sering restart. Solusinya, coba ganti RAM anda, jika komputer bisa berjalan normal, berarti masalahnya ada pada RAM yang rusak.